RSS

Sistem kadang berjalan apa adanya, kita tak pernah terpikir untuk mengubahnya. Sistem adalah sesuatu yang membantu, pembantu yang berkuasa. Dunia adalah sistem itu. Sejenak berpikir kritis, dunia yang kelam perlahan beranjak estetis.

Jangan Ambil Dia Dariku

© mymoen.wordpress.com
Punya teman dekat itu rasanya pasti super duper menyenangkan. Sedang sedih atau bahagia, mau badmood ataupun goodmood, selalu ada orang yang bisa diajak ngobrol, bertukar pikiran. Apalagi jika teman itu sudah dianggap sebagai seseorang yang spesial, lihat wajahnya dari jauh pun hati sudah terasa adem. Tak berjumpa rasanya hampa, saat bertemu muka tak bisa berkata-kata. Ah, otak dan hati kadang tidak sinkron.
Teman dekat atau seseorang yang spesial, sebut saja “si dia”, terkadang secara sepihak kita klaim sebagai “ini milikku”. Padahal tak ada batasan seseorang mau berteman dengan siapapun. Pernahkah ada seseorang yang membicarakan tentang si dia di hadapanmu dan orang itu tertarik dengan si dia? Apa yang dirasa? Hati terasa sesak? Atau biasa saja? Mungkin ego ini terlalu besar untuk sekadar berkata “aku tak apa kok”.
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan kita seakan tak rela jika si dia “diambil” oleh orang lain? Ini jawabannya.......

SUKA
Saat kita suka dengan si dia, seakan setiap waktu ingin selalu bertemu dengannya. Jika ada orang lain yang juga suka, hati kecil kita seakan tak rela untuk membiarkannya. Seperti saat sedang kuliah, kita sangat suka untuk duduk di baris ketiga dari depan. Apapun kuliahnya, pokoknya harus duduk di baris itu. Jika suatu saat ada orang lain yang suka dengan baris itu dan duduk di sana, ada perasaan tak rela. Ingin sekali mengusir orang itu, tapi itu bukan bangku milik kita. Pada akhirnya, hanya bisa bersabar.
Tapi, apakah hanya karena rasa suka lalu membuat kita egois seperti itu? Tidak. Perasaan tak ingin kehilangan akan semakin kuat, jika kita telah lama mendapatkan..........

PERHATIAN
Perhatian dari si dia? Iya, tepat sekali. Si dia yang selalu ada untuk kita, selalu dekat dengan kita, secara tak langsung akan kita anggap sebagai perhatian. Wajah seriusnya saat mendengarkan kita bicara dan kebaikan hatinya saat kita mengalami kesusahan, adalah sedikit bentuk perhatiannya. Lalu ketika ada orang lain yang mendapat perhatian dari si dia, hati terasa sesak. Rasanya ada yang hilang. Tapi sekali lagi, hanya bisa bersabar.
Tak hanya perhatian, perasaan tak ingin kehilangan akan bertambah karena ini...........

INGIN MEMILIKI
Jika merasa suka, maka kita ingin memilikinya. Jika si dia terus bersama kita, maka perhatiannya tak akan terbagi dengan orang lain. Seperti saat suka dengan sepatu di toko, kita ingin memilikinya. Apapun caranya seakan pantas untuk dilakukan. Tapi ketika ada orang lain yang juga suka dan ingin memiliki sepatu itu, kita tak mungkin untuk melarangnya. Pada akhirnya, jika tak berhasil memilikinya, kita hanya bisa bersabar.
Suka dengan si dia dan ingin mendapat perhatian yang penuh darinya, akan munculkan rasa ingin memiliki. Tapi, apakah hanya itu? Masih ada, yaitu.........

TAKUT
Takut jika nanti si dia tak bahagia saat bersama orang lain, takut jika nanti si dia sakit dan tak ada yang peduli, juga takut nanti si dia jadi kesepian, adalah beberapa perasaan takut yang mungkin muncul jika si dia “diambil” orang lain. Dengan berkurangnya frekuensi perjumpaan dengan si dia, kita tak bisa sepenuhnya tahu yang dia rasakan. Dan pada akhirnya, hati terasa tak tenang.
Setelah 4 hal di atas, ada satu hal terakhir yang menyebabkan kita tak rela si dia “diambil” orang lain, yaitu.........

CINTA
Karena cinta, orang akan berkorban tanpa peduli apa akibatnya. Karena cinta juga, si dia akan lebih penting daripada diri sendiri. Cinta terkadang hadir dari rasa suka. Cinta hadir karena perhatian yang tulus dari si dia. Dan jika ada orang bilang “cinta tak harus memiliki”, itu bohong. Cinta itu harus memiliki, cinta itu harus selalu dekat dengannya. Jika tak memiliki, bagaimana kita bisa cinta?
Lalu, cinta akan hadir karena ketakutan kita. Takut jika si dia terjadi apa-apa, takut si dia berduka, juga takut si dia marah kepada kita. Itulah yang disebut peduli.
Cinta adalah sesuatu yang alamiah hadir di hati setiap manusia. Tak ada daya untuk mematikannya. Yang bisa dilakukan hanya menjaga cinta itu supaya tidak merusak hati. Serahkan saja cinta itu kepada Allah, biarkan Allah yang memeramnya hingga matang pada waktunya. Dan jika kita tak rela orang lain “mengambil” si dia dari sisi kita, bersabarlah. Gunung tak akan lari ke mana, jodoh pun tak akan tertukar dengan orang di samping kita. Ingat, mungkin saja si dia akan pergi dari kita, tapi Dia Yang Maha Segalanya akan tetap bersama kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment